Menemukan Pembanding Tepat: Sumber Data & Database untuk Analisis Kesebandingan (arm’s length)

Sumber Data & Database untuk Analisis Kesebandingan (arm's length)

Orientasi

Dalam dunia transfer pricing, keberhasilan analisis kesebandingan sangat bergantung pada ketepatan pemilihan data dan sumber pembanding. Penentuan harga transfer yang wajar (arm’s length) tidak hanya membutuhkan pemahaman metodologi, tetapi juga kemampuan menemukan pembanding (comparables) yang benar-benar relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, pemanfaatan database dan sumber data berkualitas menjadi elemen utama dalam penyusunan Transfer Pricing Documentation (TP-Doc).

Pentingnya Data dan Database dalam Analisis Kesebandingan (arm’s length)

Analisis kesebandingan bertujuan memastikan bahwa transaksi antara pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dilakukan pada tingkat harga atau laba yang sebanding dengan transaksi independen. Dalam konteks ini, data pembanding menjadi fondasi yang menentukan validitas hasil analisis. Tanpa data yang tepat, argumen dalam TP-Doc dapat mudah dipatahkan oleh otoritas pajak, terutama jika ditemukan perbedaan material dalam margin atau metode yang digunakan.

Pemilihan database yang kredibel memberikan landasan objektif dalam menentukan pembanding yang relevan secara industri, wilayah, dan fungsi bisnis. Selain itu, data historis dari database memungkinkan perusahaan untuk menganalisis tren profitabilitas jangka panjang, bukan hanya satu periode pajak tertentu.

Sumber Data dan Database yang Umum Digunakan

Dalam praktik internasional, terdapat beberapa database dan sumber data yang menjadi acuan utama untuk melakukan analisis kesebandingan. Pemilihan database tergantung pada jenis transaksi, wilayah operasional, dan ketersediaan data perusahaan sejenis. Berikut adalah beberapa database yang umum digunakan oleh konsultan pajak dan otoritas fiskal di berbagai negara:

1. Orbis (Bureau van Dijk)

Orbis merupakan salah satu database paling luas yang digunakan dalam transfer pricing di seluruh dunia. Dikelola oleh Bureau van Dijk (Moody’s Analytics), Orbis berisi informasi keuangan lebih dari 400 juta perusahaan dari berbagai negara. Data yang tersedia mencakup laporan keuangan, kepemilikan, struktur grup, serta rasio keuangan yang relevan untuk analisis kesebandingan.
Keunggulan Orbis terletak pada cakupan datanya yang global dan konsistensi dalam format pelaporan, sehingga sangat cocok digunakan untuk benchmarking lintas negara.

2. Amadeus (Bureau van Dijk)

Amadeus adalah versi regional dari Orbis yang fokus pada perusahaan di Eropa. Database ini banyak digunakan oleh perusahaan multinasional dengan anak usaha di kawasan Eropa untuk memastikan kesebandingan laba usaha, margin, dan rasio finansial.
Karena regulasi Eropa menekankan transparansi laporan keuangan, Amadeus sering dijadikan rujukan utama untuk analisis profit level indicator (PLI) di sektor manufaktur dan jasa.

3. RoyaltyStat dan ktMINE

Untuk transaksi yang melibatkan lisensi, royalty, atau penggunaan hak kekayaan intelektual (intangible property), database seperti RoyaltyStat dan ktMINE menjadi sumber data penting. Kedua database ini menyediakan informasi tentang nilai royalti, kontrak lisensi, dan struktur perjanjian antara pihak independen.
Data ini membantu perusahaan menentukan apakah tingkat royalti yang diterapkan antar entitas afiliasi sesuai dengan praktik pasar yang wajar.

4. Compustat dan Capital IQ

Compustat dan Capital IQ digunakan untuk memperoleh data keuangan publik dari perusahaan yang terdaftar di bursa efek global. Database ini sering digunakan dalam analisis kesebandingan di sektor industri besar, seperti keuangan, energi, atau teknologi, di mana perusahaan publik menyediakan laporan tahunan yang lebih rinci dan dapat diandalkan.

5. TP Catalyst dan TP Range

Beberapa konsultan dan otoritas pajak juga menggunakan perangkat lunak khusus seperti TP Catalyst dan TP Range untuk memproses data hasil pencarian dari database utama (seperti Orbis). Alat ini mempermudah penyaringan pembanding berdasarkan parameter tertentu — seperti rasio margin laba bersih, ROA, atau rasio biaya terhadap pendapatan.

Baca juga: Pengintegrasian Transfer Pricing dengan Supply Chain Perusahaan

Sumber Data Tambahan di Indonesia

Selain database internasional, analisis kesebandingan di Indonesia juga dapat menggunakan sumber data domestik yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Beberapa di antaranya termasuk laporan keuangan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), publikasi industri dari Badan Pusat Statistik (BPS), serta laporan sektor industri yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian.
Meskipun data lokal cenderung lebih terbatas, penggunaannya dapat memperkuat argumen local comparables dalam TP-Doc, terutama untuk perusahaan yang beroperasi hanya di Indonesia.

Tantangan dalam Pemilihan Database

Salah satu tantangan utama dalam penggunaan database adalah memastikan kesesuaian data dengan profil fungsi, risiko, dan aset perusahaan yang dianalisis. Tidak semua entitas yang muncul dalam hasil pencarian database dapat dijadikan pembanding langsung. Diperlukan proses penyaringan (screening) yang ketat untuk menyesuaikan kriteria kesebandingan, seperti kegiatan usaha, wilayah geografis, dan tahun pelaporan.

Selain itu, otoritas pajak di beberapa negara — termasuk Indonesia — dapat memiliki pandangan berbeda terkait validitas data tertentu. Oleh karena itu, dokumentasi yang lengkap dan penjelasan metodologis yang transparan sangat diperlukan agar hasil analisis tetap dapat dipertahankan dalam pemeriksaan pajak atau sengketa transfer pricing.

Kesimpulan dan CTA

Menemukan pembanding yang tepat dalam transfer pricing bukan sekadar soal mengakses database, tetapi juga memahami bagaimana data tersebut diolah dan disesuaikan dengan profil bisnis yang relevan. Pemilihan sumber data yang kredibel seperti Orbis, Amadeus, RoyaltyStat, atau Capital IQ akan meningkatkan akurasi dan daya pertahanan TP-Doc di hadapan otoritas pajak.

Citra Global Consulting membantu perusahaan menyusun analisis kesebandingan yang akurat dengan pendekatan berbasis data dan metodologi OECD. Tim ahli kami menggunakan kombinasi database global dan sumber lokal untuk memastikan hasil benchmarking yang kuat, transparan, dan sesuai regulasi perpajakan Indonesia.

Hubungi Citra Global Consulting untuk mendapatkan analisis transfer pricing dan penyusunan TP-Doc yang berbasis data kredibel serta sesuai standar internasional.

Bagikan artikel

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top